Berbicara tentang kain sasirangan merupakan kerajinan Khas Kalimantan Selatan, kain sasirangan berasal dari kata sirang, maksud dari kata sirang artinya rajut, merajut atau dirajut. Karena kata sirang terdengar sulit pengucapanya.
Maka ditambahkan dengan awalan sa dan akhiran an, sehingga menjadi kata sasirangan.Alkisah bagi masyarakat banjar sasirangan dulu bukan sekedar kain, melainkan dapat dijadikan ramuan herbal atau biasa disebut obat pingitan (obat untuk orang-orang ghaib).
Sejarah Singkat Kain Sasirangan
Contents
Karena perkembangan dari tahun ketahun akhirnya kain sasirangan ini, tidak lagi digunakan untuk sebagai obat,tetapi juga digunakan untuk fashion dan bisa dipakai semua kalangan. Biasanya kain ini digunakan untuk baju, ikat kepala untuk laki-laki, menjadi rok, bahkan sekarang kain sasirang manfaatnya lebih luas, digunakan bahan hiasan untuk bros,sprei, dijadikan walpaper,dipadukan dengan tas, dibikin sepatu dan masih banyak lagi inovasi yang terbarukan.
Alat yang Diperlukan Membuat Kain Sasirangan
Kebetulan, aku punya cerita tentang membuat kain sasirangan, yang lumayan menguras tenaga tapi puas terhadap hasil karya yang dibikin. Jadi untuk membuat kain sasirangan ada beberapa hal yang harus disiapkan ya teman-teman. Dimulai dari niat dan semangat sampai penjemuran kain sasirangan. Yuks mari disimak apa saja yang dilakukan dalam pembuatan kain sasirangan ini :
Terdapat beberapa alat yang diperlukan sebelum membuat kain sasirangan ini, diantaranya ada gunting, pensil, benang jeans, karet gelang, jarum, sarung tangan karet dan terakhir siapkan ember untuk mencelup pada saat pewarnaan.
Bahan-bahan
Biasanya untuk kain, aku menggunakan kain satin atau sutera, lebih lembut kainnya. Dan juga untuk kain warus warna putih ya. Supaya memudahkan pewarnaan yang diinginkan. Pewarna sasirangan, biasanya dijual di toko yang ada pewarna pakaiannya.
Beberapa Teknik Dalam Mebuat Kain Sasirangan
Membuat kain sasirangan memiliki beberapa teknik mendasar, diantaranya sebagai berikut :
Melukis dan Menggambar
Pada kain yang sudah diletakan dilantai, gambarlah kain satin atau sutra ini dengan pensil dan menggunakan motif yang kita inginkan, bisa bentuk mal, bisa juga bentuk segitiga, atau bunga, daun apapun yang disuka. Gambar sebanyak yang diinginkan.
Menjahit
Setelah motif tadi digambar, saatnya menjahit dengan benang kain levis, untuk menjahitnya pada ujung benang tidak perlu diikat, ataupun dikunci. Proses menjahit menggunakan tangan ya, jangan menggunakan mesin jahit, karena akan sulit menarik jahitan benangnya. Untuk menjahit mengikuti pola yang sudah dibikin dari pensil. Selesai menjahit, ditarik kuat-kuat sampai habis benangnya, sampai yang tersisa tinggal kerucutan yang ada. Hal ini bertujuan untuk menjadikan motif yang diinginkan bisa jadi dan menempel pada kain tersebut.
Memberi Pewarna
Setelah selesai membentuk pola dengan cara dijahit, saat nya memberi warna pada kain. Yeah akhirnya sampai juga di tahap pewarnaan. Untuk memberi warna pada kain tadi, pertama sediakan baskom atau ember. Berikan zat pewarna, di dalam pewarna kain sasirangan terdapat dua jenis warna. Ada warna dingin dan warna panas. Adapun warna panas berupa kuning, merah, dan hijau. Sedangkan untuk warna dingin yaitu ungu, biru. Maksud dari warna panas yaitu untuk melarutkan warna tersebut menggunakan air panas yang mendidih, begitupun untuk warna dingin menggunakan air dingin.
Untuk memberi warna pada kain tadi, kita rendam terlebih dahulu kain satin atau sutera yang sudah dibentuk tadi, sambil direndam dengan air sambil dikucek-kucek biar warna yang diinginkan meresap. Setelah selesai memberi warna langsung kita angkat. Untuk perendaman dilakukan sekitar 10 – 15 menit, semakin kita lama merendam semakin warna nya menyatu dan awet kaya hubungan kita eh. Selanjutnya tiriskan kain yang sudah dicelupkan tadi ya teman-teman.
Melepas Benang yang Sudah Dijahit
Jadi, setelah merendam dan memberikan warna yang cerah pada kain yang kita bikin tadi, selanjutnya melepaskan jahitan dari motif tersebut. Tujuannya, biar motif nya bisa dilihat dari pewarnaan tersebut ya. Setelah semua benang jahitan dilepas, lebih baik dibilas dengan air bersih sampai sisa pewarnaan tadi hilang, dan sudah menempel di kain yang kita bikin. Setelah dari membilas selanjutnya dikeringkan. Tunggu sampai benar benar kering ya, dan kain sasirangan pun selesai sudah kita bikin. Siap tampil eksis depan kamera dong ya hihihi
Informasi penting nih buat kalian
Seperti yang dikutip pada media Antara Kalsel “Vivi Zubedi, membuka mata dunia akan keindahan Sasirangan” Vivi ini merupakan seorang desainer yang membawa kain sasirangan di ajang gelar (New York Fashion Week 2018, ajang fashion bergengsi dunia, di mana semua desainer bermimpi bisa menampilkan karya mereka disana)
Terus kata vivi, saat menampilkan kain sasirangan banyak para desainer kelas dunia memberikan apresiasi. Bahkan teman-teman fashionnya, salah satu nya Joan Reidy stylist ternama di US yang menangani para artis Hollywood seperti Jennifer Lopez, sampai bertanya ke saya apakah sasirangan real kerjaan hasil tangan? And saya dengan penuh bangga menjawab Yes it is. Hebat kan, sasirangan sudah mendunia.
Kesimpulan
pertama bingung menentukan pola mana yang ingin digambar, kedua pada saat menjahit terkadang benang bisa menggumpal dengan sendirinya, terpaksa harus memotong benang tersebut. Dan dilanjutkan dengan yang baru lagi. Pada saat pewarnaan, apalagi warna panas tidak jarang tangan suka melepuh karena air panas. Walaupun nih ya sudah menggunakan sarung tangan tahan panas sekalipun.
Berbeda halnya dengan pewarna dingin, lebih enak mencelupkannya. Dan terakhir gaes, ini lo ada cinderamata atau oleh-oleh dari pewarna yang bikin kuku tidak cantik lagi, perlu ekstra usaha yang giat lagi biar ini pewarna bisa hilang, paling tidak kuku jadi warna-warni belang hihi. Selebihnya enjoy aja sih. Itung itu belajar mengenal dan menikmati budaya sendiri.
Salam sugar ❤