Pagi itu cuaca Banjarmasin sedang hujan, disertai angin deras. Tiba-tiba listrik mengalami pemadaman, karena internet mati, aku termenung duduk di depan toko pintu masuk, teringat pesan untuk aku sendiri.
Berjuang dari hal yang paling menyakitkan, sampai bisa dititik ini. Tanpa ada air mata yang menangis setiap harinya, menahan sesak rasa rindu bersama pasangan yang tidak halal, menikmati rasa galau sampai terrtidur dan bangun dengan mata yang sembab.
Sampai pada akhirnya, doa yang selalu aku panjatkan menjadi kenyataan, diqabulkan disaat aku benar-benar siap. Tuhan maha adil, maha penyanagan bagi setiap umat, adakalanya kita perlu berjuang sampai bisa memetik hasil yang maksimal.
Tentang Aku yang Pernah Jatuh dan Mencoba Bangkit Kembali
Rasanya fase dimana pernah jatuh, adanya trused issue sampai pikiran tidak layak dilahirkan pernah aku rasakan. Mencoba ikhlas namun gagal, rasanya berat sekali.
Sampai ada satu qoute yang isinya tu bikin tertampar
“jangan hanya allah beri kamu sedikit kesedihan, kamu sampai lupa dengan begitu banyak nikmat yang telah diberikan”
Siapa sih yang tidak insecure, dulu banget aku hidup dengan keadaan yang biasa saja. Masa SMA dihabiskan main sama teman-teman. Belajar tapi perasaan tidak seberat yang dirasakan sekarang.
Memasuki masa kuliah pun sama. Aku masih senang dengan menikmati masa muda. Tiba-tiba rasa insecure muncul begitu saja ketika, aku sudah lulus dari bangku kuliahan.
Baca juga : Ternyata Gadis Kecil itu Seorang Blogger di Nisazet.com
Teman-teman kerjaanya bagus, ada yang di BUMN, BUMS, PE EN ES, Pokoknya semuanya bagus, lah aku? Hanya sebagai pengangguran yang kerjanya tidak tetap. Rasa ini terus muncul, benar-benar gak pede, merasa hidup gak ada gunanya.
Menangis tiap malam sudah biasa, sampai akhirnya percaya gak percaya. Dari sekian banyak teman yang care sekitar 5 orang.
Mereka support tiada henti, ngajak hangout agar aku tidak kepikiran dan tidak stres, dan jujur saja mental dari aku yang dulunya periang pernah kena. “Ya ampun sehancur itu hidup aku”
Aku yang Belajar Menerima Keadaan, Karena yang Bisa Menolong ya Cuma Diri Sendiri
Teman-teman satu angkatan kuliah, sekolah, atau teman main mengenal dengan aku yang periang dan orang yang selalu bersemangat dan tidak patah semangat.
Tapi itu dahulu, sebelum aku mengerti makna jadi dewasa. Mengerti kondisi, mengerti umur yang sudah tidak anak-anak lagi, serta mengerti segala hal tidak bisa dipaksakan sesuai kehendak.
Patah hati sedalam-dalamnya, dan itu membuat seluruh dunia terasa hancur. Jika mengingat masa dahulu aku menjadi geli sendiri, sebegitu bucin sama seseorang yang menawarkan janji manis dan akhirnya memilih untuk pergi dengan orang yang tepat.
Baca juga Begini Suka Duka Seorang Blogger, Perjalanan 5 Tahun Terlewati
Hal yang selalu aku tekankan ketika mengingat hal yang mengerikan dan sebegitu menyedihkan, selalu terucap “sabar ya, nanti juga berlalu. Bisa yuk” dan akhirnya semuanya terlewati.
Memang benar yaa. Disaat cobaan datang berturut turut, yang bisa menolong ya kita, diri sendiri. Kerap kali kita siksa, atau kita sakiti dengan perasaan yang dibuat-buat. Padahal, ia tidak pernah meninggalkan, sakit tetap kita yang mengurus.
Artinya, kitalah pahlawan sesungguhnya untuk diri sendiri, jangan lupa untuk berterima kasih dengan memberikan rewad kepada diri sendiri.
Berbicara Tentang Pahlawan, Sadarkah Kalian, Pahlawan Sesungguhnya yaitu Diri Kita Sendiri
Setelah perjalan panjang yang berliku, ternyata memang benar kalau kitalah pahlawan sejatinya, pahlawan sesungguhnya. Berjuang mati-matian agar bisa bahagia. Menghirup udara dengan bebas, tanpa harus ada tekanan dalam batin.
Jujur, masih gak nyangka aku kembali ke versi semula. Tanpa ada patah hati untuk kesekian kali, tanpa kecewa, tanpa perasaan rindu, dan pastinya tanpa ada air mata untuk hal yang tidak layak untuk dipikirkan.
Pesan untuk aku, yang selalu aku tanamkan, dan hasilnya benar-benar aku tuai di hari ini. Hari di mana, aku belajar mengikhlaskan seseorang yang mungkin, sudah banyak berjuang bersama-sama.
“Seberat apapun kamu sekarang. Yakinlah pelangi akan tiba disaat kamu sudah siap. Jangan menyerah dan selalu memberikan yang terbaik, disetiap kemampuan”
Rasanya, baru kemarin galau-galau akibat insecure dan patah hati. Eh ternyata 2 tahun terlewati. Emang paling benar, kalo mencintai diri sendiri, menyangi dan memberikan versi terbaik yang kita punya.
Tulisan ini juga sekalian mau ngucapin, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk teman-teman aku (hikmah, putri, sitir, nafisah, heny, dika, dan masih banyak yang benar benar setia sampai aku bisa kembali bersemangat)
Peran dan doa dari orang tua, saudara, tante dan om, juga family 21 yang selalu mendukung, memberikan peran terbaik untuk aku berjuang sebagai pahlawan diri ku sendiri.
Terima kasih semuanya. Semoga segala kebaikan, selalu menyertai kalian.
Ngomong-ngomong tentang pahlawan, apa makna pahlawan dari kalian gaes, siapakah orang yang kalian sebut pahlawan. Yuks ikut kontes bercerita temanya tentang #KadoUntukPahlawan berlangsung pada tanggal 4 April sampai 5 Juni 2022.
Buat teman-teman sekalian, khususnya para blogger kesayangan yuk ikuti konten blog dari Aplikasi Super kalian bisa mengakat siapa saja sosok pahlawan yang ada disekitar.
Sttt, hadiahnya sangat menarik loh, ada uang tunai juga. Buruan ikutan dan pastikan jangan sampai ketinggalan.
Salam Sugar ?