Bercerita tentang lahan gambut memang tidak ada habisnya, masih banyak hal unik serta kandungan didalamnya juga sangat banyak.
Masih banyak juga dari manusia yang ada di bumi ini, belum sepenuhnya memanfaatkan hutan gambut menjadi yang sebenarnya, atau malah digunakan sebagai food estate?
Lantas apakah peranan penting dari lahan gambut sebenarnya? Benarkah bisa mengurangi selimut tetangga? Eh salah salah maksudnya selimut polusi.
Mari kita bahas bersama-sama. Siapakan segelas susu atau kopi dengan musik yang mendayu-dayu, duduk santai dibawah pepohonan sambil memikirkan bahwa semua yang ada di bumi ini hanyalah titipan, dan jangan lah dirusak untuk kepentingan pribadi
Jangan Egois, Lahan Gambut itu Punya Bersama. Bukan untuk disalahgunakan
Gambut? Dulu ya aku kira lahan gambut itu tanah yang nama daerah. Karena, daerah tempat tinggal aku di Kalimantan Selatan, ada satu kecamatan Gambut kabupaten Banjar. ini pikiran aku ketika masih SD untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Tetapi makin kesini, makin kesana semua itu SALAH GAYS. Malu banget ga tuh haha. Setelah sekian lama belajar, memahami tentang lingkungan dan juga mencari di media internet.
Lahan gambut merupakan, sebuah lahan basah yang mana itu terwujud dari penimbunan fosil fosil hewan purbakala, daun daun yang gugur, sisa pohon dan ini terjadi jutaan tahun. Artinya LAMAAA YA PROSESNYA
Kalo ada yang bilang, sebentar kok itu bikin lahan gambut, jadi gak apa kalo di garap untuk hal lain, atau dirusak berarti yaaaa ada yg bermasalah dengan pikiranya”
Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti sebuah webinar bersama #ecobloggersquad dengan pantau gambut yang langsung dibawakan oleh Kak Ola.
Ada satu pembahasan yang tiba-tiba membuat aku tersadar karena posisi sekarang lagi di Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Yaps, lahan gambut itu sendiri dibuat menjadi food estate pada area Kalimantan Tengah.
Food Estate Apa itu? Dampak Kedepan Untuk Lahan Gambut
Food Estate? Kosakata baru lagi nih? Apakah kalian baru saja memabaca kata ini? Atau sudah asing cuma rada kurang ngerti sama maksudnya.
Food estatate pada prinsipnya merupakan budidaya tanaman, untuk sektor pertanian.
Lalu, apa hubungannya penerapan food estate pada lahan gambut? Penerapanya sangat salah ya kawan.
Untuk melakukan food estate pada lahan gambut tentunya akan merubah nilai fungsional dari lahan gambut itu sendiri. Bisa saja mereka (lahan gambut) menjadi kering. Akibat kekeringan itu, bisa saja timbul berbagai macam kebakaran hutan.
Harusnya ketika memutuskan untuk food estate di kawasan lahan gambut, memerlukan pertimbangan yang mantang serta pemikiran yang bijak.
Dampak yang akan kemungkinan terjadi yaitu, kegalalan dari hasil food estate, serta kerusakan secara berkepanjangan terhadap lahan gambut.
Selimut Polusi? Lahan Gambut, Aku, Kita dan Semua
Seperti lagu selimut tetangga yang tidak bisa memberikan kehangatan dalam kedinginan, begitu juga dengan selimut polusi lebih berhaya dari apa yang kita rasakan?
LAAAH KOK BERBAHAYA? Iyaya Aku juga Penisirin.
Selimut polusi? Artinya udara yang kita hirup sudah tercemar, sudah banyak, sampai bisa berselimut polusi. Bayangkan saja, ketika terjadi bencana alam kebakaran besar dari hutan, menghasilkan gas yang tidak sedap dihirup pada hidung, pasti lama-kelamaan juga sesak kan.
Nah begitu juga dengan dampak dari selimut polusi ini? Kalo dibiarkan sehari mah masih belum berasa. Coba saja setahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, atau 1000 tahun lamanya. Pastii deh ada dampak negatif dari penembangan dan kerusakan lahan gambut.
Bukan cuma masalah udara ya, ini mencakup semua. Contohnya Air bersih, di beberapa tetangga air bersih mulai mengalami kesulitan, hal ini dikarenakan dampak dari krisis alam sudah bangkit secara sedikit demi sedikit.
Sudah berapa contoh yang aku sebutkan, padalah bukan karena alam yang rusak, melainkan kita manusialah yang merusaknya.
Jadi ingat hukum tabur tuai, siapa yang menabur, maka akan menuai hasilnya. Yaps bisa saja ini sedang berlangsung.
Apakah berakhir dengan Manusia saja? Tentu tidak kawan, bahkan anak kucing hutan yang baru lahir saja juga ikut merasakan kekacauan dari perubahan iklim di tempat tinggal mereka.
Peran Penting Sebagai Masyarakat untuk Lahan Gambut Kedepannya
Tidak perlu besar, mulai dari hal kecil saja. Contoh mendukung upaya resorasi lahan gambut dan juga berhenti deforetasi.
Memang sangat sulit dilakukan, bahkan terdengar tidak mudak, pastinya ada waktu yang dikorbankan serta tenaga yang diberikan. Bukan cuma aku, kawan-kawan yang memabaca juga harus.
Lanjut dari kalian memeberikan edukasi ke tetangga, saudara terdekat, atau bisa sampai kepemerintah kita untuk stop melakukan hal yang nantinya merusak hutan.
Hidup di bumi ini titipan, apapun yang menjadi titipan harus dijaga sebaik-baiknya, mari menjadi bagian dari alam, dengan merawat bumi untuk kehidupan kelak. Kan gak lucu pas udah jadi nenek atau kakek, ingin menikmati masa tua, malah sibuk ngurusin kerusakan bumi.
Mari menjadi bagian bersama aku dan @ecobloggersquad serta @pantaugambut untuk mendukung restorasi dengan selalu memberikan informasi yang up-to-date pada media sosial yang kita punya. Sebagai bentuk penghargaan serta perjuangan yang kita bisa. Semangaaat
Salam sugar