Nisazet.com || Stop KDRT – Fenomena KDRT sepertinya sedang marak terjadi, hal ini bisa dilakukan oleh pihak laki-laki yang merasa memiliki power terhadap seorang perempuan yang dianggap lemah, lunglai dan tidak berdaya. Jika kalian sedang berada di posisi ini sebaiknya STOP KDRT dengan berani bertahan atau benar-benar meninggalkan.
Apa Itu KDRT?
Contents
Mengenal istilah KDRT atau sering disebut dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Sebenarnya ini pertama kali aku menulis sebuah tulisan yang lumayan berat, dan aku sendiri belum pernah merasakan secara langsung karena aku belum menikah. Tetapi aku selalu memiliki doa, semoga selalu dijauhkan dengan seseorang yang memiliki sifat suka main kekerasan. Aamiin Aamiin Ya Rabbal Alamin “sengaja aku kasih tebal, artinya aku serius” hehe
Walaupun aku belum menikah, aku sering menemukan beberapa teman yang mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga, mereka bercerita bagaimana mengerikanya ketika suami mereka marahnya melebihi dajjal yang notabene itu istri mereka sendiri. Ini cerita bukan lagi membaca kisah artikel yang diberitakan di tv semacam kasus ibu dokter yang dianiaya suaminya lalu menghilang. Atau artis dangdut yang juga pernah di KDRT oleh suaminya yang notabennya artis tetapi memilih memaafkan.
KDRT itu sendiri merujuk pada segala bentuk tindakan kekerasan yang terjadi dalam lingkungan rumah tangga antara pasangan suami dan istri atau bisa terjadi antara anggota keluarga lainnya. Kekerasan dalam rumah tangga itu banyak yah, bukan hanya berupa fisik tetapi bisa juga mencakup verbal, psikologis, seksual, dan ekonomi.
Baca juga : STOP KALAU KAMU PIKIR BLOGGING GAK GUNA-
Mengenal Beberapa Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga secara Umum
Berikut adalah beberapa bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang umumnya, sering dilakukan oleh seorang lelaki terhadap perempuan, diantaranya :
KDRT Berupa Kekerasan Fisik
Sepertinya teman-temanku sudah tahu dong yaa, kalau kekerasan fisik itu pastinya terlihat nyata yang menyebabkan rasa sakit, cedera dan juga bisa mengakibatkan kematian dan bahkan trauma yang membuat mental menjadi rusak. Beberapa kasus yang pernah aku terima dari teman dekat bahkan sepupu, kebanyakan KDRT berupa sebuah pukulan atau dorongan sampai mereka cedera.
Contoh dari kekerasan fisik yaitu, pukulan, tendangan, gigitan, atau penggunaan benda tumpul sebagai senjata untuk mencederai.
Stop KDRT berupa Kekerasan Verbal
Contoh KDRT berupa kekerasan verbal yaitu penyalahgunaan kata-kata atau bahasa yang merendahkan, menghina, atau mengintimidasi.Ini juga sering berisi umpatan yang dilakukan pelaku terhadap korban ketika sudah puas dalam menganiaya. Berasa paling menang padahal kelakuan minus dan naudzubillah.
STOP KDRT – MAU SAMPAI KAPAN BERTAHAN HANYA KARENA CINTA (?)
Layaknya perempuan yang memiliki rasa mengasihi dan ingin dimengerti sekaligus mendapatkan pasangan yang menurut kita sudah ideal tetapi nyatanya ada saja terkadang sifat lelaki yang benar-benar menyakiti. Pernah mendengar pepatah
“Dua hal yang tidak bisa dimaafkan KDRT, dan Selingkuh- Karena itu candu dan dilakukan secara sadar”
Ada dua kasus KDRT yang benar benar membuka mata hati dan juga pikiran, kenapa aku menyebutnya begitu karena yang satu, si perempuan sebagai korban berani melepaskan tanpa babibu, sedangkan yang satunya berani memaafkan hanya karena si lelaki memohon karena masih cinta.
Padahal hubungan yang mereka jalin bukan hasil zaman siti nurbaya atau perjodohan dari orang tua masing-masing, tetapi sama-sama menjalin percintaan di usia yang tidak dikatakan anak SMP lagi. Nyatanya si suami, berani melakukan KDRT tanpa pandang bulu. Bahkan ketika salah satunya si perempuan sedang hamil besar mengandung anak pertama.
Apakah itu bisa disebut CINTA? Cinta seperti apa yang mereka maksud ketika menendang perut istri sedang mengandung?
STOP KDRT !!! Bertahan dengan seorang pelaku yang membuat kita sedikit was-was ketika bertengkar takut dipukuli lagi, bertahan hanya karena cinta, tetapi memiliki mental yang hancur. Salah sedikit bisa nyawa melayang.
Langkah yang Bisa Diambil Ketika Mengalami KDRT
Penting untuk diingat ya teman-teman untuk kasus yang namanya KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) tidak hanya mempengaruhi korban secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis. Peran pemerintah, organisasi non-pemerintah, serta masyarakat secara luas telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran tentang KDRT, memberikan perlindungan bagi korban, dan menindak pelaku kekerasan.
Jika kalian sedang atau pernah mengalami KDRT, atau bahkan sama kaya cerita aku, dari teman sekitar yang mengalami KDRT sangat penting untuk meminta ataupun sedang mencari bantuan profesional secepat mungkin.
Menghindari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) harus memiliki strategi dalam pencegahan, beberapa cara menghindari KDRT yang bisa kalian coba :
Prioritaskan Keselamatan
Langkah pertama ketika sempat mengalami KDRT yaitu utamakan keselamatan, sesakit-sakitnya badan ketika mendapatkan pukulan usahakan tetap sadar, untuk bisa bangkit dan segera menjauh dari pelaku yang sedang bertindak
Kecuali ketika doi membawa senjata tajam dengan catatan mengancam dengan menaruh benda tajam pada bagian badan. Sebaiknya kalian diam mematung dengan melemah, karena ketika seseorang sudah dikuasai amarah dan posisi sudah terpojok maka, sebaiknya melemah. Tetapi tetap ketika keadaan sudah mendukung segera prioritaskan keselamatan ya teman.
Bisa lari ke dalam kamar dengan keadaan terkunci, atau keluar rumah untuk segera meminta bantuan.
Segera Hubungi Orang Terdekat dan yang Bisa di Percaya
Sebaiknya ketika mengalami KDRT pilihlah saudara atau orang terdekat yang benar-benar bisa membantu, tanpa menjudge atau memberikan ceramah ketika kalian perlu. Bila tidak sanggup memberitahukan kepada orang tua, sebaiknya libatkan orang yang kalian percaya.
Jangan takut, hanya karena sebuah ancaman ya teman.
Stop Kdrt – Lakukan Konsultasi dengan Pihak Profesional
Jika terjadi KDRT sebaiknya kalian segera melakukan konsultasi dengan organisasi yang bergerak dalam pemberdayaan perempuan, atau perlindungan terhadap KDRT. Pastinya konsultasikan juga kepada psikolog jika emosional sudah menguasai diri kalian ya teman – teman.
Stop KDRT dengan Segera Melaporkan ke Pihak Berwajib
Pihak berwajib tentu sangat melindungi warganya ketika dianiaya oleh suami, apalagi memiliki bukti yang kuat buat divisum. Jangan ragu ketika mengalami KDRT untuk segera melaporkan tindak kekerasan ini.
Penutup
Stop KDRT, jangan sampai orang disekitar menjadi korban selanjutnya. Ketika kalian menerima pesan dari teman yang kalian kenal bahwa mereka sedang mendapatkan tindakan kdrt, tentunya segera ambil tindakan. Jangan biarkan mereka para korban merasa sendiri, karena mereka benar-benar perlu uluran tangan.
Membahas KDRT ini memang terasa sulit, ketika mereka merasa stuk dengan si pelaku alias pasangan mereka sendiri tanpa berani meninggalkan bisa jadi karena satu alasan apapun. Tetapi begitulah KDRT akan terus terjadi seperti lingkaran setan.
Pesan aku, untuk para perempuan yang notabene women support woman ketika kalian sebagai korban tidak berani untuk speak up? Mau sampai kapan harus bertahan pada posisi yang sudah dikatakan redflag? Ragu karena tidak punya perlawanan, atau ragu sebagai perempuan yang dianggap lemah? Percayalah ketika kalian berani melawan dengan meminta bantuan terhadap organisasi dan penegak hukum pastinya ada power untuk berani meninggalkan.
Hidup memang selalu terus berjalan, jangan sampai kamu menghabiskan untuk menunggu ajal di tangan orang yang tidak beruntung terhadap kehadiran dirimu yang begitu sempurna.
Stop kdrt, dengan dalih masih menyayangi. Percayalah ketika kalian mengalami KDRT banyak yang sakit hati, tentunya orang tua yang membesarkan kalian dengan susah payah. Jangan takut untuk melapor ya, berani meninggalkan suatu hal yang memang buruk sejak awal.
Salam Sugar♥