Nisazet.com || Candi borobudur terletak di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Jadi, jangan sampai keliru ya ketika menyebut candi ini berada di Jogjakarta Hehehe. Untuk pertama kalinya setelah dua kali bolak-balik Jogjakarta – Banjarmasin aku memutuskan untuk menginjakan kaki di tempat wisata ini.
Untuk kalian yang penasaran, tiket masuk dan fasilitas apa saja yang didapatkan ketika memasuki candi borobudur akan aku jelaskan yaa.
Berapa Harga Masuk Ke Candi?
Contents
Untuk bisa masuk menikmati candi borobudur, ada dua pilihan. Entah itu di sekitaran halaman candi atau bisa naik menginjakan kaki di candi borobudur. Harganya bervariasi, dari anak-anak, dewasa, serta wisatawan mancanegara.
Jika teman-teman memilih untuk menginjakan kaki sampai puncak atas Candi Borobudur dikenakan tarif Rp120.000/ orang dewasa, anak-anak Rp.75.000 jam,Sedangkan jika sampai bawah tanpa harus naik, dikenakan tiket sebesar Rp 50.000 / orang dewasa, dan Rp. 25.000 untuk anak-anak.
Ketika kalian memilih untuk menikmati candi sambil belajar budaya dan sejarah aku saranin untuk mengambil tiket yang masuk ke daerah candi. Untuk jam masuk, rata-rata akan mendapatkan kurang lebih 1 jam, dimulai dari jalan sampai dengan waktu pulang kembali.
Sebaiknya buat teman-teman yang mau naik ke atas, jangan ambil jam di siang hari, karena panas matahari benar-benar diatas kepala lur. Aku saranin untuk kalian mengambil waktu pagi atau sekalian sore hari.
Bagaimana caranya untuk membeli tiket masuk ke candi? kalian bisa mengakses langsung website tiket candi.borobudur park.com. Semua prosesnya sangat mudah, atau kalian bisa membeli melalui traveloka dan juga tiket.com
“Jangan ke candi hari senin, karena setiap hari senin dilakukan perbaikan, dan yeah gak boleh masuk ke atas candi
Sebelum Masuk Candi, Ada hal yang Harus diPerhatikan
Kemarin, aku memesan tiket mengambil jam 13.00 Bayangkan saja betapa panasnya, kalau tanpa sarung kepala, atau topi gaes. Sebelum jam yang ditentukan, tiket harus ditukarkan dengan gelang yaa. Kita juga diminta untuk menunggu para guide yang nantinya akan menjelaskan sejarah dari candi tersebut.
Sebelum berangkat, alas kaki kita bakalan ditukar dengan alas kaki yang dikasih dari mereka, tujuannya agar candi terhindar dari kerusakan. Jadi semuanya seragam menggunakan sandal yang dikasih dari pengelola.
Untuk perkelompokan sepertinya warga lokal semua digabung dengan lokal, biar para guide menjelaskan yaaa menggunakan Bahasa Indonesia, nah sedangkan turis dengan para turis yang mana mereka akan menjelaskan menggunakan Bahasa Inggris. Pengelompokan yang sangat rapi bukan hehe.
Aku dapat nomor 34 bersama dengan Pak Iskandar, beliau menjelaskan secara detail, dengan awal mula berdirinya, sampai sekarang pokoknya belajar sejarah tapi langsung ada bendanya yang dilihat gitu, beberapa hal yang aku simpulkan tentang sejarah candi borobudur diantaranya :
Belajar Sejarah Singkat Candi Borobudur
Memulai perjalanan dengan semangat, karena selain panas juga ruame banget orang-orang yang mau menginjakan kaki ke bangunan atas, pak Iskandar bercerita kalau Candi borobudur ini di bangun pada abad ke-9, serta merupakan situs Budha yang paling besar di dunia yang letaknya di Jawa Tengah. Di bangun oleh penganut dari Buddha pada masa dinasti Syailendra.
Candi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan dari Raja Samaratungga. Untuk arsitek yang bekerjasama dalam pembuatan candi ini yaitu Gunadarma. Sambil berjalan Pak Iskandar memberikan sedikit intro : “Kalau mau ada yang foto-foto dulu di depan candi monggo” Langsung lah para pengunjung yang satu kloter perjalanan eksis dengan kamera masing-masing.
Setelah itu, sampai di gerbang utama, untuk memasuki harus scan gelang terlebih dahulu. Tahu tidak gaes, ketika pertama kali aku menginjakkan kaki pada anak tangga dari candi ini rasanya gemeteran alias saking menanjaknya.
Untuk setiap kloter yang menaiki anak tangga pada tingkatan yang pertama, nanti akan berpisah pisah jadi satu kloter dengan kloter yang lain tidak bakalan bertemu. Karena ada yang naik dari arah barat, timur, selatan maupun utara tujuanya sih agar penjelasan yang diberikan bisa khidmat.
Lanjut pak Iskandar bercerita, kemegahan candi budha ini sempat sirna selama berabad-abadnya, hal ini dikarenakan bekas gunung merapi.
Namun, candi berhasil ditemukan oleh pemerintahan Thomas Stamford Raffles yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Pulau Jawa tahun 1911.
Tingkatan Setiap Candi Borobudur
Pak Iskandar memulai menjelaskan setiap tingkatan yang terdapat pada candi, ada Kamadhatu, Rupadhatu dan juga Arupadhatu. Serta 10 tingkatan lainnya.
Karena posisi yang benar-benar panas, aku sudah tidak fokus untuk mendengar penjelasan dari beliau hehe. Pikiran ku pada saat itu bagaimana bisa menikmati segelas air es jeruk yang membantu meringankan rasa dahaga yang kurasakan saat ini.
Sambil membayangkan posisi es jeruk, ternyata aku sudah sampai pada posisi puncak yang semua orang dari berbagai kloter sudah sampai juga.
Banyak dari wisatawan luar, dan domestik yang mengelilingi candi sebanyak 7x dengan harapan doa-doa yang dari mereka bisa terwujud.
Penutup
Setelah mengistirahatkan kaki, akhirnya waktu berkunjung segera habis. Kita diminta turun dengan jalan keluar yang berbeda dari jalur masuk. Perjalanan dari pintu keluar sampai ke parkiran kendaraan lumayan sangat jauh, membuat kaki aku sedikit lecet dari gesekan sandal yang dipakai.
Ada opsi lain, ketika kalian sudah keluar dari pintu tersebut, bisa menggunakan delman yang disediakan, atau menggunakan mobil angkut dari mereka, opsi lain juga bisa jalan kaki yaa.
Uniknya dari pintu keluar candi borobudur ini, kita bakalan disuguhkan orang-orang yang berjualan pusat oleh-oleh dari pernak-pernik, pakaian, tas, gantungan kunci, sampai aksesoris, serta tempelan kulkas yang semuanya khas dari kota magelang.
Selain itu, harganya juga murah-murah, sangat pas ketika kalian ingin membawa buah tangan untuk orang tersayang. Ada hal lucu yang aku dapatkan dari perjalanan balik, ketika ibu-ibu atau bapak-bapak yang menjajakan jualan mereka untuk dibeli, tetapi sehalus mungkin sudah menolaknya maka jurus ampuhnya adalah jalan cepat untuk menghindari pedagang tersebut.
Bonus yang aku dapatkan dari Candi borobudur ini, adalah buah salak yang sangat manis, sambil menemani perjalanan untuk menuju parkiran motor yang aku sendiri lupa memarkirkannya di mana.
Untungnya, ingat patokan dari bangunan besar eh ketemu. Pas nyampe di parkiran pun, buah salak ku jatuh berjejeran karena kantong kresek terkait dengan motor yang lain. Ambyar sudah hari ini. Ditambah perut lapar yang membuat aku gagal fokus.
Dengar-dengar, ada soto pelajar yang enak dekat sini, ya sudah lah isi perut dulu Biar waktu balik ke Jogjakarta tenaga sudah terisi full, alias kuat menghadapi kenyataan. Hahaha
Sampai jumpa di lain kesempatan, tolong ceritakan pengalaman menarik kalian gaes, ketika berwisata ke candi borobudur ^^
Salam Sugar ♥
4 Komentar. Leave new
Jangan lupa pakai sunscreen kakak, hehe. Tapi kayak kalau udah terlanjur panas yang terpenting adalah es teh dan kawan-kawannya. Ngomong-ngomong toga kali ke Jogja belum pernah menginjakkan kaki di candi ini aku huhuhu. Padahal udah ada rencana tapi selalu ada aja hambatannya. Malah dua kali ke Candi Prambanan.
Suami saya punya keinginan ke sini sejak lama tapi belum terealisasi. Ingin sekeluarga berlima dan naik ke atas candi. Tapi sekarang enak ya bisa beli tiket secara online. Bisa disiapkan dari awal.
Aku pernah duluuu banget ke Candi Borobudur, sama sekolahan. Ya gitu kalau rame-rema anak sekolah belum dapet cerita banyak. Mana engga punya fotonya pula…wkwkwk. Maklum belum ada foto HP (belum punya HP…hehe).
Enak sekarang bisa pesen tiket online yah. Sulit memang menolak belanja. Sekalinya mampir, toko sebelah pun mendesak minta dibeli. Pemerataan, katanya…
Oh ternyata Candi Borobudur itu bukan di Yogya yah? Wah, telat sekali tahunya Mbak, padahal saya sudah 3 kali ke candi ini. Kenapa saya dan teman-teman memahami kalau Candi Borobudur itu adanya di Yogya, karena setiap ke Yogyakarta merasa wajib berkunjung ke candi ini.
By the way, biaya masuk candi Borobudur sekarang lumayan mahal yah. Terakhir ke Candi ini tuh tahun 2018 dan biayanya masih murah, bahkan naik ke puncak candi gratis.